Kamis, 17 April 2014

METODE PENGGUNAAN BONDING

Metode Penggunaan Material Bonding Agent dan Curing Compound
Proyek Hotel Podo Ragiel Groub
PT. PODO KONTRAKTOR

Bonding Agent
 Aplikasi hanya pada struktur, tidak pada plesteran.
 Persiapan permukaan yang akan diaplikasi harus bersih dan bebas debu, dan kotoran
 Pembersihan dapat menggunakan sikat kawat
 Permukaan beton harus di basahi air
 Sikabond di campur dengan air, dengan perbandingan 1:1, hingga mencapai kekentalan yang diinginkan
 Kuaskan pada permukaan lama (bisa juga di siram), kemudian tuangkan beton baru sebelum sikabond mengering.
Curing Compound
 Konsumsi curing compound. 0,15-0,2 kg/m2 (tergantung pada angin suhu, kelembapan dan kekasaran permukaan beton)
 Pada area basement menggunakan curing compound, di atas lantai basement menggunakan metode air digenangi dan diberi karung goni basah.
 Tujuan basement menggunakan curing compound untuk mengurangi nyamuk bersarang di basement
 Curing compound di aplikasi dapat dengan spray atau roller domba
 Untuk permukaan beton yang sering abrasi (daerah pantai) setelah 3 hari permukaan dapat di aplikasi lagi.
 Untuk aplikasi lain pada permukaan beton yang dicuring d

METODE PELAKSANAAN HOTEL PODO GROUP


P.T. PODO KONTRAKTOR
CONSTRUCTION CORPORATION




HOTEL PODO RAGIEL GROUP      
KEBON AGUNG - TEGOWANU, GROBOGAN




METODE kerja DAN rencana program PELAKSANAAN







Head Office : Ds. KebonAgung, Kecamatan Tegowanu - Gorbogan, Indonesia
Phone : 081390986667 / 085641533259



metode kerja dan rencana program pelaksanaan

PENDAHULUAN

Metode kerja dan rencana program pelaksanaan pekerjaan ini merupakan uraian secara garis besar dengan tujuan memberikan pandangan dan gambaran kepada pemberi tugas atas rencana pelaksanaan pekerjaan kami, sesuai dengan lingkup pekerjaan yang akan kami tangani.

Kondisi Umum Proyek

Proyek ini merupakan proyek pembangunan Gedung Hotel  yang terdiri dari 17 Lantai dan 1 Basement   dalam satu lokasi. Lokasi proyek terletak di Kebonagung, Tegowanu - Grobogan. Selama pelaksanaan proyek, koordinasi antara pekerjaan yang satu dengan yang lain merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar selama berlangsungnya pekerjaan proyek, pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai target yang diharapkan. Dengan perencanaan yang matang sejak awal dari PT. Jaya Kusuma Sarana, kami akan menjamin pelaksanaan pekerjaan akan memenuhi waktu yang disediakan, mencapai biaya yang direncanakan, memenuhi syarat-syarat teknis yang ditentukan dan mengutamakan keselamatan kerja.

Site Plan

Luas dari Lantai Dasar lebih kecil dari luas lahan yang ada, sehingga ada beberapa ruang kosong pada lahan tersebut yang tidak terkena oleh rencana pekerjaan pembangunan gedung, maka lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk penempatan kantor sementara untuk staff kontraktor proyek dan direksi, los kerja, gudang sementara akan dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu kegiatan pembangunan. Lokasi yang dipilih yaitu pada lokasi yang tidak terkena rencana bangunan, dengan pertimbangan bahwa pembuatan kantor sementara tidak mengganggu jalannya pekerjaan pembangunan proyek ini selesai hingga pekerjaan finishing ( Gambar terlampir ).



PEKERJAAN PERSIAPAN

Meliputi pekerjaan-pekerjaan :
  1. Pembuatan Akses sementara untuk memulai pekerjaan
  2. Penentuan dan pembuatan titik Bench Mark, level dan as-as bangunan,
  3. Pembuatan direksi keet dan gudang.
  4. Penempatan stock material dan los kerja.
  5. Persiapan shop drawing, untuk pelaksanaan kerja.


PEKERJAAN TANAH

Sejalan dengan pekerjaan persiapan, pekerjaan galian tanah mulai dikerjakan. Pekerjaan tanah dilakukan setelah dilakukan pengukuran as-as bangunan dan pembuatan benchmark.
Pekerjaan galian tanah direncanakan menggunakan peralatan excavator dan untuk pekerjaan pengangkutan dan pembuangan keluar lokasi proyek akan menggunakan dump truck.
Untuk lokasi galian yang berdekatan dengan dinding tetangga, sehubungan dengan kondisi lapangan dan rencana bangunan, menggunakan konstruksi penahan tanah dengan system Diapragma Wall, dan pekerjaan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu bangunan / pagar dan konstruksi pondasinya.

PEKERJAAN STRUKTUR

Pekerjaan Beton

Pada pekerjaan struktur beton, disini akan disiapkan bekisting yang menggunakan plywood yang bermutu baik.  Hal ini penting untuk mengingat banyak kegagalan pelaksanaan proyek berasal dari hal-hal yang kecil,  serta kualitas yang baik akan membuat  bekisting  tersebut  tahan lama  dan dapat  dipakai  berulang. Mengingat  tahap  pekerjaan setelah pekerjaan struktur,  yaitu  pekerjaan arsitektur, sangat  membutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mencapai kualitas yang baik. Setelah pembongkaran  bekisting,  dilakukan pengukuran ulang terhadap as-as bangunan dan bagian yang sudah dicor untuk mengetahui posisi kolom, atau bidang lainnya, apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan. Hasil ini diperlukan juga untuk pembuatan shop drawing untuk pekerjaan arsitektur atau finishing.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam mencapai kualitas yang baik harus melalui suatu proses yang baik pula, untuk itu pekerjaan struktur ini sangatlah  berperan untuk kelangsungan proses yang berikutnya yaitu pekerjaan  arsitektur.
Pada  prinsipnya pekerjaan struktur beton dibagi dalam 3 tahap pelaksanaan, yaitu :
  1. Tahap pembesian.
  2. Tahap bekisting.
  3. Tahap pengecoran dan curing.
 
1. Tahap Pembesian
Sebelum besi dipabrikasi, dibuat bar bending schedule sehingga besi beton telah dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan kebutuhan yang mengacu pada shop drawing yang telah disetujui agar pekerjaan di lapangan dapat berjalan lebih cepat dan lebih efisien.
Penulangan  balok dan plat lantai dirangkai dan diikat ditempat, setelah diproduksi pada lokasi pabrikasi pembesian.
Beton deking dan kaki ayam disiapkan dan dipasang secukupnya.  Untuk memastikan kualitas beton,  dalam  hal ini dimensi  selimut beton  dan  jarak  antara  dua tulangan ( tulangan atas dan tulangan bawah ).
 
2. Tahap Bekisting
Bekisting pada prinsipnya harus kuat kokoh dan tidak melendut, tapi mudah pembongkarannya sehingga beton dan bekisting tidak rusak.
Bekisting untuk pembuatan tie beam dan pile cap menggunakan pasangan batako. Bekisting  balok, plat lantai dan kolom  memakai  scaffolding,  horry beam, kayu dan multipleks  dengan sistim semi konvensional.
Pekerjaan pemasangan bekisting akan dibantu dengan alat theodolite dan waterpass supaya diperoleh hasil pekerjaan yang akurat dan sesuai perencanaan.
 
3. Tahap  Pengecoran dan Curing
Pengangkutan pengecoran yang cukup jauh dan tinggi menggunakan alat concrete pump sebagai sarana distribusi beton ke lokasi cor.
Setelah pengecoran dilaksanakan, beton dicuring dengan air selama satu minggu. Sedangkan untuk curing kolom digunakan plastik. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencapai  kualitas beton yang diinginkan  sesuai  standar  dan  spesifikasi.
Sebelum pengecoran dilaksanakan, besi dan bekisting yang sudah terpasang diperiksa ulang untuk memastikan bahwa tidak ada kekurangan, seperti jumlah besi, ikatan besi, jarak besi, kekuatan bekisting, kebocoran bekisting dan kebersihan.
Pada saat pengecoran alat-alat kerja harus sudah disiapkan seperti vibrator dan bensin, lampu penerangan, talang cor bila diperlukan dan tenaga kerja yang cukup.
Pada saat pengecoran berlangsung seorang engineer  selalu siap di lapangan untuk memantau mutu beton,  kualitas  pekerjaan  dan  mengatur  waktu  pengiriman beton ready mix dengan interval waktu yang tepat  agar  mutu  beton dapat  senantiasa terjaga.

Pekerjaan Struktur Atas

Untuk pekerjaan struktur atas, akan dilaksanakan dengan methode sebagai berikut :
Untuk pekerjaan plat lantai dan balok pada area struktur atas, pekerjaan pengecoran akan dibagi dalam beberapa zoning pengerjaan.
Untuk pekerjaan kolom, sesuai dengan zoning area plat lantai, maka pengecoran kolom juga dibagi atas zoning pekerjaan. Untuk pelaksanaan pengecoran kolom, dilaksanakan dengan menggunakan concrete pump yang dipergunakan untuk memompa beton ke lantai atas,  bersamaan dengan pengecoran zoning plat lantai yang berdekatan.

Pekerjaan Baja

Material untuk pabrikasi harus dipilih berdasarkan spesifikasi dan dimensinya.
Material yang dipakai selanjutnya diukur dan dimarking sesuai gambar kerja. Metode  kerja  untuk marking adalah sebagai berikut : 
  1. Ukur lebar dan panjang dari material yang dipotong.
  2. Tandai tempat lubang baut.
  3. Buat bentuk sesuai dengan shop drawing.
  4. Tulis nama kode pada material tersebut. 
Setelah pekerjaan marking, dilanjutkan dengan pekerjaan pemotongan. Metode   kerja pemotongan adalah sebagai berikut
  1. Potong material sesuai dengan ukuran dan bentuknya yang telah ditentukan.      
  2. Pelubangan baut akan dibuat dengan drilling dan punching.                        
  3. Penyambungan komponen yang terpisah dengan las sesuai dengan shop drawing.
  4. Pekerjaan grinding  akan  dilaksanakan  untuk  menghaluskan  permukaan  material  akibat welding sprinkle dan track welding.
Pemasangan baja struktur harus sesuai dengan spesifikasi yang telah disediakan oleh konsultan pengawas.   Kontraktor mempunyai tanggung jawab atas metode pemasangan tersebut, prosedur dan untuk keseluruhan stabilitas terhadap tiap elemen.
Mesin las, katrol, kunci-kunci pas, dan lain-lain akan ditempatkan di lokasi selama masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkannya.
Pekerjaan baja harus dibuat seakurat mungkin untuk menciptakan keragaman dan harus disamakan sehingga perbedaan pada keseluruhan pekerjaan ada dalam limit yang dapat ditoleransi.
Leveling dan penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan dari setiap pekerjaan baja untuk menghindari kesalahan dan untuk membuat pekerjaan lebih mudah. Alignment dan penyesuaian harus sesuai dengan aturan toleransi yang disediakan pada spesifikasi.
Bracing sementara dibutuhkan untuk mengamankan struktur baja terhadap gaya - gaya seperti angin dan berat member itu sendiri.
Pengecatan touch up dilaksanakan pada area yang rusak dikarenakan oleh pengiriman , handling atau pemasangan.
Connection harus dilakukan sesuai dengan gambar design dan shop drawing. Kontraktor akan menyediakan semua sekrup, nuts, washer, elektroda las dan fitting yang diperlukan, dan material lain yang dibutuhkan.















PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pelaksanaan Pekerjaan Arsitektur pada prinsipnya dilaksanakan dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : Dinding, atap, plafond kemudian lantai . Sebelum pekerjaan tersebut dimulai akan dibuat shop drawing dengan ukuran sesuai dengan keadaan di lapangan dan diminta persetujuan dari Pemberi Tugas. Untuk menghindari kesalahan pemasangan dilapangan daerah yang akan dikerjakan harus di marking terlebih dahulu sehingga sesuai dengan perencanaan.

Dinding bata

·         Dikerjakan berdasarkan ukuran bangunan dam letak dinding bata secara teliti sesuai gambar.
·         Pasangan dinding bata dipasang berdasarkan waterpass dengan menggunakan benang disertai meneliti kerataan tiap kali selesai pemasangan.
·         Setiap pertemuan diperkuat dengan kolom praktis dan untuk setiap 12m2 diberi perkuatan kolom atau balok praktis.
·         Pemasangan dengan menggunakan thin bed mortar untuk menghasilkan pemasangan yang rapi.

PLESTERAN & ACIAN DINDING BATA

Material : Plesteran biasa
·         Sebelum pekerjaan plesteran dimulai maka terlebih dahulu diberi kepalaan plesteran. Sedangkan untuk menjaga kerataan dan kelurusan permukaan plesteran maka dipergunakan alat Bantu jidar dari aluminium.
·         Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, pekerjaan instalasi mekanikal, elektrikal dan plumbing pada dinding harus sudah selesai.
·         Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran kering ± 1 minggu dan pelaksanaannya menggunakan jidar aluminium untuk hasil yang lebih rata dan baik.
·          

 



PASANG LANTAI & DINDING KERAMIK

Material : Keramik
·         Keramik yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu, dan sudah diperiksa mutu dan kwalitasnya.
·         Pemasangan dilakukan sesuai start keramik pada shop drawing yang telah disetujui dan telah dilakukan pengukuran as-as di lapangan.
·         Pemasangan keramik setelah pekerjaan instalasi mekanikal, elektrikal dan plumbing terpasang.
·         Untuk lokasi yang diberi lapisan waterproofing, pemasangan keramik dilakukan setelah pengujian waterproofing dan pemasangan tidak menggunakan alat bantu paku atau yang lain yang dapat membuat lapisan waterproofing rusak.
·         Naad diisi dengansemen warna (tile grout) dan permukaan keramik harus segera dibersihkan dari bekas adukan dan grout.

PEKERJAAN PLAFOND

Material : Gypsum 9mm,
Pemasangan dimulai dengan pembuatan marking disekelilign dinding yang telah diplester aci.
·         Rangka hollow / kayu dipasang sekeliling dinding sesuai dengan marking yang telah dibuat, dilanjutkan dengan pemasangan penggantung dan rangka tengah.
·         Pemasangan rangka dibantu dengan waterpass dan benang untuk pengontrolan terhadap kerataan.
·         Pemasangan box lampu, manhole, fixture M&E harus rapi, rapat dan rata permukaan plafond.

Pekerjaan pengecatan

·         Permukaan bidang yang dicat sebelumnya harus rata, kering dan bersih, disesuaikan dengan bahan, jenis dan warna yang telah ditentukan dan disetujui.
·         Sebelum pengecatan didahului dengan pemberian alkali resistance pada permukaan acian.
·         Pengecatan harus rata dengan minimal pengecatan 2 lapis.

ALAT-ALAT KONSTRUKSI

  1. Tower  Crane    
Minimum 1  unit mesin Tower Crane akan ditempatkan di lokasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Struktur
  1. Theodolite
1 unit akan disediakan selama masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan berlangsung.
  1. Water Pas
1 unit water pas akan disiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan masih berlangsung.
  1. Concrete Mixer  & Concrete Vibrator
Minimum 2 (dua) unit & concrete vibrator 3 unit akan kami siapkan selama masa pekerjaan struktur.
  1. Bar bender & Bar Cutter
Bar bender & bar cutter akan disediakan untuk mempercepat pabrikasi besi beton.
  1. Scaffolding
Disediakan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berada diketinggian.
  1. Material Hoist
Digunakan untuk alat transportasi material dan orang ke tempat yang cukup tinggi.
  1. Excavator (Back Hoe)
Dipergunakan untuk melakukan pekerjaan penggalian tanah.
  1. Dump Truck
Digunakan sebagai alat angkut tanah galian proyek ke luar dari lokasi proyek.







STRUKTUR ORGANISASI

Demi terciptanya hasil pekerjaan yang memuaskan, kami menempatkan beberapa key personel kami seperti terlihat pada chart terlampir.




ADMINISTRASI PROYEK

1.      Selama proyek berlangsung akan dibuatkan data-data pelaksanaan, antara lain :
a)      Laporan harian.
b)      Laporan mingguan.
c)      Laporan bulanan.
2.      Dalam laporan harian tercatat :
a)      Kegiatan pekerjaan di lapangan.
b)     Material masuk ke proyek.
c)      Material keluar dari proyek.
d)     Jumlah tenaga kerja.
e)      Alat-alat kerja.
3.      Laporan mingguan merupakan rangkuman dari laporan harian ditambah progress mingguan dan laporan cuaca mingguan.
4.      Laporan bulanan merupakan rangkuman semua kegiatan selama satu bulan dan ditambah laporan progress bulanan, ijin cor, approval material, hasil tes beton dan baja.
5.      Pada setiap akhir bulan dibuat progress atau berita acara kemajuan pekerjaan untuk disetujui oleh Pemberi Tugas.
6.      Pengiriman material ke lapangan disesuaikan dengan Master Time Schedule dengan memperhitungkan delivery time, order material dan approval material.




HARI KERJA DAN JAM KERJA

Jam kerja biasa (Hari Senin-Minggu)   : 08.00-17.00
Jika tidak dalam keadaan mendesak maka kami akan melakukan aktifitas proyek sesuai dengan jam kerja biasa kecuali untuk kegiatan pekerjaan pengecoran beton.

KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA

Keselamatan kerja adalah sesuatu yang wajib pada pekerjaan konstruksi. Untuk keselamatan dan keamanan kerja semua orang yang terlibat di proyek harus mempergunakan helm & sepatu proyek. Kotak P3K akan selalu ada di proyek dan dipergunakan untuk pertolongan pertama bila ada kecelakaan kerja. Beberapa unit alat pemadam kebakaran akan kami siapkan pada lokasi tertentu yang mudah terjangkau. Tali pengaman pada daerah yang berbahaya akan kami tempatkan untuk memberi rasa aman.
Jaring pengaman akan dibuat di sekeliling bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan mengamankan lokasi rumah penduduk yang berada disekitar proyek.